Juni


aku dahaga.......
kumenunggu juni tiba
sambil bersandar dipilar waktu
kujelang kau......
matahariku

kutelah telanjangi diri
tak sehelaipun menutupi
sabar..., sabarlah hati
sebentar lagi
kita pasti merasai

juni nanti.....
kan kumuntahkan pasti
semua cairan di diri
segala khayal tersembunyi
pasti kumanjakan birahi

tatalah ranjang itu
kita guratkan kenangan
nikmati tuak kehidupan
bersama harumnya bunga mawar
bersama gagahnya sang pejantan

pastikan....
kau dan aku merajai
meradang....., saling menaklukan
dalam gelinjangnya kenikmatan
kita tuju puncak kepuasan

juni......
tak sabar kunanti.....
tak sabar kunanti......


(menanti, calif. awal agustus 2006, Niezz